Mabes Polri Kabar Kapolri tidak netral adalah hoaks.

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho menegaskan, video ketidakberpihakan Kapolri pada Pilkada 2024 merupakan informasi yang menyesatkan atau berita bohong (hoax).

“Bahwa informasi terkait hal tersebut tidak benar atau palsu, dan sejak minggu lalu pihak kepolisian juga menyebarkan informasi yang bertanda hoax di media sosial,” Sandi mengatakan dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Beberapa video terkait ketidakberpihakan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo Pemilu 2024 tersebar di media sosial.

Video tersebut menyebutkan Kapolri memerintahkan antrian Polda di Dirbinma tanpa surat telegram rahasia (STR) dan hanya melalui telepon ke Kapolda.

Kapolres yang terlihat dalam video tersebut disebut memerintahkan operasi Binmas Polr untuk memenangkan pemilu. Sistem Bhabinkamtibmas door to door sudah tidak bisa digunakan lagi dan Kambtibmas diperintahkan dikerahkan untuk memanfaatkan tempat-tempat keagamaan sebagai sarana pembinaan dan pengukuhan salah satu pasangan calon.

Selain itu, kepala polisi dilaporkan meminta petugas keamanan setempat untuk memeriksa video tersebut, dan memberikan masing-masing ponsel baru dengan nomor kartu SIM asing dan internet seluler dan modem.

Kemudian meminta bantuan keuangan kepada pengusaha BUJP (Badan Usaha Jasa Pengamanan) yang merupakan rekan Binmas di departemennya.

Terkait informasi palsu tersebut, Sandi meminta masyarakat tidak mempercayai informasi yang tersebar di media sosial hingga benar adanya. “Masyarakat tidak boleh mengontak informasi yang belum jelas kebenarannya, atau menyebarkan informasi palsu atau penipuan,” kata Sandi.

Sandi juga menegaskan Polri akan tetap netral untuk memastikan pemilu legislatif 2024 berlangsung aman, damai, dan bermartabat. “Kapolri berulang kali menyatakan bahwa kepolisian tidak memihak dalam penyelenggaraan pemilu. Peran Polri adalah memastikan pemilu 2024 terselenggara dengan aman, damai, sejuk, dan bermartabat,” Sina..

Share this post